Antara Musibah dan Rejeki di Layar Ponsel
Hari itu, listrik sempat padam sebentar di kawasan Sememi. Bukan yang bikin panik, cuma cukup buat kulkas mati dan nasi di rice cooker jadi agak bau karet. Di gang kecil depan warung Bu Nur, Mas Eko duduk bengong. Bukan karena lampu mati, tapi karena istrinya baru saja telpon. Bocahnya jatuh di sekolah. Luka di lutut, katanya. Tapi namanya orang tua, panik tetap datang duluan, logika belakangan.
Sambil nunggu ojek online yang katanya masih muter-muter di jalan Karang Menjangan, Mas Eko buka ponsel. Tangannya otomatis geser layar, ketuk ikon kuning dengan gambar ubin Cina. Mahjong Ways 2. Entah kenapa, kebiasaan itu sudah terbentuk seperti reflek. Kalau hidup sedang kejedot, game itu dibuka.
Scatter Hitam dan Detik yang Tiba-tiba Punya Arti
Ada yang bilang hidup ini kadang absurd. Waktu nangis bisa tiba-tiba ketawa. Waktu rugi bisa dapat hoki. Scatter hitam di Mahjong itu semacam simbol kecil dari absurditas itu. Bentuknya bulat gelap, misterius, kayak lingkaran nasib. Biasanya nongol cuma iseng, tapi kadang dia muncul dalam jumlah tiga, dan waktu itu, layar Mas Eko meledak dengan kilatan warna emas.
Tiga scatter hitam. Bonus jalan. Ubin muter sendiri. Angka bertambah.
Duit digital itu memang tak bisa langsung beli perban buat anaknya, tapi cukup bikin Mas Eko senyum sambil ngelus dada. Rejeki, katanya pelan. Di atas musibah, kadang Tuhan melempar receh. Nggak banyak, tapi cukup bikin warung sebelah bisa dibeli dua bungkus nasi ayam sambal ijo.
Gacor: Saat Dunia Virtual Lebih Mengerti
Ada satu hal lucu yang cuma bisa dimengerti oleh orang-orang yang sudah lama berkawan dengan Mahjong Ways 2. Permainan itu kadang terasa seperti hidup. Kalau kita sedang susah, dia lebih sering ngasih. Tapi saat kondisi baik-baik saja, malah pelit luar biasa.
Mas Suro, mantan kuli bangunan yang sekarang bantu jagain parkiran Alfamart, percaya betul soal ini. Katanya, Aku main waktu dompet kosong, malah dapet seratus ribu. Tapi waktu THR cair, malah boncos terus. Dia nyebutnya aturan tidak tertulis semesta digital. Sesuatu yang hanya berlaku di dunia yang logikanya entah di mana.
Konon, game ini paling sering gacor kalau orang yang main lagi dalam tekanan. Ada yang baru kehilangan kerja, ada yang baru ditinggal pacar, atau sekadar dapur yang kosong dan belum tahu besok makan apa. Lucu ya. Seolah-olah permainan itu tahu kapan harus muncul sebagai penghibur, bukan cuma pengisi waktu.
Rejeki yang Tidak Direncanakan
Kita hidup di negeri yang terbiasa menghubungkan peristiwa kecil dengan makna besar. Kucing hitam lewat bisa jadi pertanda buruk, mimpi gigi copot bikin was-was, dan scatter hitam di Mahjong bisa dianggap pertolongan Tuhan yang dikirim lewat server game luar negeri.
Tapi barangkali justru di situ letak kehangatan cerita ini. Bahwa orang-orang seperti Mas Eko, Mas Suro, dan mungkin ribuan lainnya, menemukan ruang kecil untuk berharap di sela-sela kenyataan yang keras. Bukan berharap muluk, cuma ingin sedikit napas tambahan. Sedikit jeda. Sedikit keberuntungan dadakan.
Dan kadang, rejeki memang datang begitu saja. Tidak selalu dalam bentuk amplop atau transfer bank. Bisa juga muncul dalam bentuk tiga lingkaran hitam yang berjejer rapi, membawa cahaya ke layar ponsel retak, dan senyum ke wajah yang tadi habis menangis.
Penutup yang Nggak Benar-benar Penutup
Cerita seperti ini nggak akan masuk berita utama. Nggak akan dikutip pakar ekonomi atau dibahas di forum parenting. Tapi di gang sempit, di meja plastik warung kopi, cerita begini hidup. Berputar dari mulut ke mulut, tumbuh seperti mitos, tapi juga jadi pelipur.
Scatter hitam, Mahjong Ways 2, dan rahasia gacor yang muncul di tengah musibah, semua itu mungkin cuma kebetulan. Tapi kadang, hidup kita memang perlu kebetulan. Supaya tetap bisa jalan, meski terseok.
Dan Mas Eko, malam itu, masih sempat ketawa. Bukan karena anaknya baik-baik saja saja. Tapi karena dia tahu, besok pagi masih bisa beli bubur ayam. Pakai topping.